Terima kasih sudah ada dan terus ada hingga hari ini.
Masih berdiri di tempat yang sama dan memandangku sambil tersenyum manis. Terus memfokuskan pandangan ke arah mana saja aku berdiri dan berlari. Terima kasih untuk itu.

Terima kasih sudah menggenggam 'seember air' yang tidak pernah habis di tangan kananmu. Hingga kapan saja ada 'api membara' dari dalam tubuhku, kamu akan langsung memadamkannya. Lalu kita akan tertawa bersama-sama, menertawai kekonyolan kita akan hal itu. Dan kita akan bahagia kembali.

Terima kasih untuk kado itu. Saat kita terjebak dalam keheningan panjang di atas mobil di sebuah parkiran mall paling besar di kota kita. Lalu kita tertawa. Kemudian hening lagi. Begitu seterusnya.
Hingga kamu memulai sebuah percakapan panjang diiringi dengan tawa kecil dariku. Dan kita bahagia.

Terima kasih untuk hari-hari menyenangkan dan berharga yang telah kita lewati. Terkhusus saat kita terpisah di sebuah tempat perbelanjaan lalu saling mencari tanpa handphone di tangan masing-masing. Lalu menertawai kekonyolan kita yang dapat hilang di tempat yang tidak begitu luas.

Kita tertawa. Kita bahagia.

Terima kasih untuk hal-hal kecil yang kamu jadikan bahan ajar ketika bertemu.
Seperti selalu mengaktifkan handphone ketika akan tidur, sehingga kapan saja salah satu dari kita mendapatkan masalah, kita bisa saling mengabari satu sama lain. Atau hal lain seperti bahwa minta maaf tidak selalu karena kita salah, terkadang, kita hanya tidak ingin melukai perasaan yang lain.
Terima kasih.

Untuk apapun itu, untuk hal-hal konyol, untuk canda dan tawa, untuk suka dan duka, yang seperti tidak mampu terbalaskan oleh rupiah.

Untuk kamu, seorang bocah kecil yang selalu ada untuk monster menakutkan seperti aku.

Baca Juga Yang Ini Yah :


0 komentar:

Posting Komentar