Aku yang menemanimu menghabiskan sore di danau itu di kala sepi menghampirimu. Tapi masih saja dia yang kamu tunggu datang merengkuhmu dari belakang.
Aku yang memelukmu ketika kamu kedinginan karena hujan malam itu. Tapi masih saja dia yang kamu harap ada di posisiku saat itu.

Aku yang menjengukmu ketika kamu sakit, membawakanmu sebungkus bubur ayam favoritmu. Tapi masih saja dia yang kamu harap menyuapkan sendok demi sendok bubur ayam tersebut.
Aku yang menggenggam tanganmu, memberimu semangat untuk bangkit ketika dunia memilih untuk menjauhimu ketika kamu terjatuh. Tapi masih saja dia yang kamu harap berdiri di hadapanmu dan mengusap airmatamu.

Aku yang mengecup bibirmu di taman bunga itu. Tapi masih saja dia yang hadir di benakmu.
Aku yang terus ada dan mencintaimu. Tapi masih saja dia yang kamu harap berbalik dan berlari menghampirimu untuk memulai kisah baru.

Ini aku, masa depanmu. Bukan dia, masa lalumu.

Baca Juga Yang Ini Yah :


6 komentar:

syakir mengatakan...

waw menyentuh nih hahah.. follow back blog aku juga dong.. www.blogberbagi.com ;) hehe

Dwi Ananta mengatakan...

Wow jika itu aku, aku akan pergi~ mencari yang “melihat keberadaanku” >.<

fauziyah mengatakan...

keren, ^^

Nyovika mengatakan...

hai! kamu dapet award loh.
check disini ya:
http://vikaetiana.blogspot.com/2012/10/award-pertama.html

Unknown mengatakan...

bagus juga fiksinya...hmm..salam kenal...mampir ke blogku ea..follow sukses, followback ea Non...thank's qiu..salam persahabatan dari aku.

Namarappuccino mengatakan...

Ini juga bagus dek. You're growing. :)

Posting Komentar