Benar. Bahwa kita kembali bertemu.

Tidak ada yang salah soal itu.

Kita kembali bertemu, saling bertukar kabar, saling bertukar cerita. Dan tanpa kita ketahui, saling mengagumi satu sama lain, di dalam hati.

Semua masih sama. Kamu, rambut ikalmu, tas selempang yang berisi buku catatan, pensil, pulpen, penghapus, rautan, novel favorit. Masih itukah isinya? Atau, sudah berubah semenjak kita tidak lagi bersama?

Aku juga sama sekali tidak berubah. Rambutku masih ku jepit beberapa helai, lalu membiarkan sisanya terhelai hingga ke bahu. Aku juga masih memiliki dua gigi kelinci, yang katamu dulu, membuatku terlihat manis ketika tertawa. Masih begitukah pendapatmu kini?

Kita saling mencandai satu sama lain. Tidak ada yang berubah.

Aku masih senang mengganggu ketika kamu menulis di buku catatan itu, lalu kamu akan mencoret sedikit telapak tanganku setelahnya.
Kamu juga masih senang mencubit kedua pipiku dengan gemasnya, aku akan balas mencubit lenganmu setelah itu.

Kita masih sama. Tidak berubah. Kamu masih tampan. Dan tadi, kamu bilang, aku masih manis dan cantik.

Tapi. Ah, aku lupa.
Tiga tahun setelah perpisahan kita, pasti tetap ada yang berubah, kan?

Iya, benar.

Kali ini, kita melakukannya, bukan (lagi) karena cinta.

Baca Juga Yang Ini Yah :


1 komentar:

outbound malang mengatakan...

kunjungan gan .,.
bagi" motivasi
Saat kamu menemui batu sandungan janganlah kamu ptus asa,
karena semua itu pasti akan ada solusinya.,.
si tunggu kunjungan baliknya gan.,

Posting Komentar