Bagaimana rasanya ketika kamu mencintai seseorang yang sangat dekat dengan dirimu, tapi kamu tahu fakta bahwa, kamu tidak pernah punya sedikit pun kekuatan untuk menyatakan perasaanmu. Dan bahwa ternyata, dia tidak sedikit pun pernah membaca perasaanmu.

Bagaimana rasanya?

Dan kemudian, di hari-hari setelah kamu tahu fakta-fakta itu, kamu terus berada di sampingnya, menemaninya menikmati novel best seller terbaru di bangku taman atau cafe, atau kamu akan bermain hujan dengannya, kalau ternyata kalian adalah pecinta hujan, lalu kamu akan menyediakan bahu untuknya menangis ketika Ia ditimpa masalah.

Kamu terus melakukan itu, setiap hari selama kamu masih mampu bernafas.
Tapi, di sisi lain, kamu juga tersiksa belenggu untuk membebaskan hasrat mencintainya terbang ke angkasa, biar semua orang tahu.

Dan kemudian, ada hari di mana kamu membawanya ke sebuah danau yang indah lalu memberinya sekotak coklat, yang kamu tahu adalah makanan favoritnya. Kamu terlihat tampan hari itu, dan dia terlihat manis sekali.

Kamu akan menyatakan perasaanmu hari ini, itu rencanamu.

Tapi, sebelum kamu sempat berkata apa-apa, dia memberikanmu selembar foto. Dan sekali lagi, sebelum kamu sempat bertanya siapa pria yang berdiri di sampingnya, dia menampakkan senyum manis dan kemudian berkata, "Kami akan tunangan minggu depan."

Bagaimana rasanya?

Lalu kamu seperti diterpa badai di siang hari yang cerah.
Kamu kesakitan, 'sekarat'. Kepalamu berat, dadamu sesak seakan ingin mengeluarkan sesuatu, perutmu panas, dan matamu berair.

Bagaimana rasanya?

Dan kemudian setelah hari itu, kamu merasa dia seperti sesuatu yang abstrak. Ada, tapi kamu tahu, tidak dapat menyentuhnya.

Dia memang abstrak sekarang, tapi tunggu, cintamu padanya belum pudar.
Kamu masih menjaga dan melindunginya dari jauh. Karena kamu pikir, berada di sampingnya hanya akan mengacaukan segalanya.

Bagaimana rasanya?

Ah, ku pikir sangat menyakitkan.

Baca Juga Yang Ini Yah :


11 komentar:

Rizky.Hafiz mengatakan...

wah tulisannya bagus2..
"kamu tidak pernah punya sedikit pun kekuatan untuk menyatakan perasaanmu"...well rasanya sakit banget...

kalau boleh minta kunjungan balik dan komentarnya ya, makasih :)
http://rizkaprilio.blogspot.com/2012/01/resolusi-2012-membangun-bisnis-dengan.html

Nunuu mengatakan...

@Rizky: Hehe. Thanks, bro. :)
Iya, itu bagian paling menyakitkan juga.
Segera ke TKP ya. :)

Namarappuccino mengatakan...

:(
Semoga tidak mengalaminya.

Nunuu mengatakan...

@Erick: Semoga tidak ada yang mengalaminya. :')

a mengatakan...

kayaknya pernah deh punya rasa begituan, saran lebih baik menyatakan saja ... #galaunya bisa bertaun-taun loh.. :p hehe

Nunuu mengatakan...

@Andi: Hehe. Oke, lebih baik menyatakan, ya? Nanti saya beritahu tokohnya, soalnya cuman fiksi mas. Hehe. :D

Mamon mengatakan...

ini sedang gue alamin. semuanya indah kok selama kita ikhlas

a mengatakan...

ini fiksi yooo~~~ disangka curhatan... #salahtanggap

Nunuu mengatakan...

@Setengah Salmon: Hehe. Sabar bro! Setuju banget sama quotesnya itu 'Semuanya indah selama kita ikhlas'. :')

@Andi: Yap! Fiksi. Hehe. :D

NF mengatakan...

Bagaimana Rasanya? Sakit, dan rasa sakitnya akan menahun, tidak akan pernah hilang.. tinggallah sendiri dgn penyesalan dan banyak perandaian "andai saja aku mengatakannya dari dulu, bisa jadi ia menerimaku dan..." "andai saja ia tahu, mungkin ia" dan andai2 lain yg tdk ada kesempatan u/ mwujudkannya *aiihh* :)

Nunuu mengatakan...

@NF: Yap! Setuju sekali. :)
Terus berandai-andai, padahal tidak akan ada yang berubah dari sejuta 'andai' itu. Haha.

Posting Komentar