Pagi yg indah !
Matahari memancarkan sinarnya, menerangi bumi pagi ini..
Saatnya kembali bersekolah..

Sekolah ramai banget pagi ini..
" Tio ! "
Seseorang memanggilku dari belakang,,
" Ivan ? "
Ternyata Ivan, sahabatku dari kelas 1 yg paling nakal, tapi kalem depan guru..
" kok bengong ? ayo cari kelas baru ! "
Ivan menepuk bahuku lalu mengajakku mencari kelas baru..

Teman-teman dikelas baruku sudah tidak asing lagi, karena sebagian besar dari mereka juga sekelas denganku saat kelas 1.. Hanya sayang, aku tidak sekelas dengan Ivan..

Seminggu setelah masuk sekolah, suasana kembali seperti biasanya. Kacau, ribut, menjengkelkan..
" bisa diam tidak sih ? " teriakku membuat seisi kelas hening

Hpku berdering tanda sms masuk..
" Mita ? tumben sms padahal semenjak sekelas seminggu yg lalu, ngomong aja jarang " fikirku saat mendapat sms dari cewek yg paling cantik dikelas..

Keesokan paginya saat tiba dsekolah, aku mendapati Mita terjatuh dlapangan basket..
" Mita ? kamu kenapa " kataku kaget..
" tadi Kevin ngambil buku catatanku tapi dia gak ngembaliin, jadi aku kejar dia sampe jatuh kayak gini " katanya kesakitan
Karena kasihan, akhirnya aku merangkul Mita lalu membawanya ke UKS..

Esoknya, Mita mendatangi bangkuku..
" makasih ya Tio, kalau bukan karena kamu mungkin kakiku sudah patah " katanya polos
" hah ? patah ? kan cuma keseleo biasa, gak usah dilebih-lebihkan " kataku

" entah kenapa, akhir-akhir in Mita selalu dapat sial dan selalu gue yg nolongin " kataku curhat ke Ivan
" hah ! biasa aja kalee, cuman kebetulan gak usah dilebih-lebihkan. atau emang elo yg berharap lebih ? " kata Ivan

2 bulan sekelas sama Mita, gue selalu gelisah mikirin keadaan Mita, selalu timbul perasaan yg membuat dada ini sesak. Apa benar ini yg dikatakan Ivan dulu ? Gue berharap lebih sama Mita ?
Atau..Gue suka sama Mita ?
" Tio ! Mita..mita.. " teriakan Indah membuatku sadar dari khayalanku
" Mita kenapa ? ngomong tuh yg jelas ! kataku memarahi Indah karena takut sesuatu yg buruk terjadi sama Mita
" Mita..mita..pingsan ! " kata Indah terbata-bata
" Pingsan ? dimana ? kok bisa ? " kataku kaget lalu berlari meninggalkan Indah sebelum dia sempat menjawab pertanyaanku
" Tio ! " Indah memanggilku, tapi tak kuhiraukan
Aku terus berlari tanpa arah..
" perhatian banget tuh anak sama Mita " Indah bergumam sendiri

Aku terus berlari dan menabrak semua yg menghalangiku..
" Tio ! " Kevin memanggilku
aku tak menoleh dan masih terus berlari..
" kenapa sih tuh anak ? " tanya Kevin ke Ari
" mana gue tahu ? emang gue neneknya ? " kata Ari jengkel lalu meninggalkan Kevin

Saat tiba dlapanngan Voli, gue kaget ngeliat Gebi, Tia, dan Zila yg hanya tinggal diam melihat Mita pingsan..
" kalian ini kenapa ? teman pingsan bukannya ditolongon malah tinggal diam ! " kataku memarahi mereka lalu mengangkat Mita ke UKS..
" dia kenapa dokter ? " kataku saat melihat dokter UKS telah memeriksa Mita..
" dia kecape'an dan perutnya kosong makanya dia pingsan " kata Dokter lalu meninggalkanku dan Mita berdua di UKS

Melihat Mita, jadi ingat Citra.. Pacar sekaligus mantan pertamaku..
Citra, dia gadis yg bisa membuatku lebih baik dari sebelumnya, hanya sayang hubunganku dengannya tak berakhir baik.. dan sekarang dia sudah pindah sekolah..
" Tio..kamu nangis ? " tanya Mita yg tiba-tiba terbangun
" nangis ? aku bukan cowok selemah itu " kataku meyakinkan
" lalu ini air apa ? "
" air keringat, capek tau ngangkat kamu, berat ! " kataku lalu menarik tangan Mita ke kantin

" mau pesan apa ? " tanyaku pada Mita
" gak bawa uang " katanya singkat
" udah sekarang, aku yg traktir " kataku
" gado-gado sama air mineral aja "
" tunggu sini ya ? " kataku lalu pergi memesan makanan

Saat pulang sekolah, gue menghadang Mita dgerbang sekolah..
" Mita mulai besok dan seterusnya, aku bakal jemput dan nganter kamu ke sekolah " kataku
" apa ? gila kamu ? pokoknya, aku gak mau " kata Mita kaget lalu berlari meninggalkanku
" Mita ! tapi niatku itu baik, aku mau jaga kamu ! " teriakku
Mita berbalik dan berjalan ke arahku..
" oke ! tapi tunggu depan lorong aja ya ? takut kalau orangtuaku tau "
"siip ! jam 06.15 aku jemput kamu ya ? " kataku
Mita hanya tersenyum lalu berjalan pulang..

Sesuai jadwal, keesokan harinya aku pun menjemput Mita..
" udah sarapan ? " kataku memulai pembicaraan
" belum, buru-buru soalnya " katanya
" nih aku bawa sandwich buat kamu, takut kamu belum sarapan terus pingsan lagi " kataku menyodorkan sandwich yg sengaja kubawa dari rumah
" makasih, tapi kenapa sih kamu baik banget sama aku ? " katanya sambil mengunyah sandwich yg kuberikan
aku hanya diam, karena seandainya dia tau alasannya, semuanya pasti akan berubah !

2 minggu berturut-turut aku dan Mita kesekolah bersama, timbul gosip bahwa kami pacaran..
" loe beneran dah jadian sama Mita ? " kata Ivan yg ternyata sudah tau soal gosip itu
" gue sih berharap kayak gitu, tapi gue masih belum berani buat nembak " jawabku jujur

gosip gue dan Mita akhirnya sirna, setelah kevin dan Mita resmi jadian 2 hari lalu..
" Mita kamu bener dah jadian sama kevin ? " tanyaku dengan wajah sedih
" iya, kenapa ? kamu gak setuju ? " jawab Mita penasaran
" gak apa-apa sih, tapi gak salah ? kevin itu playboy ! " kataku lalu berlalu meninggalkannya

hari ini tepat 2 minggu Mita dan kevin jadian, tapi sampe hari ini juga gue gak pernah lagi ngomong apalagi jemput Mita..
" Tio kamu kenapa sih ? semenjak aku dan kevin jadian, kamu sperti menjauh dari aku.. " katanya sedih
" menjauh gimana ? ngomong apaan sih ? " kataku lalu berlari meninggalkan Mita

Saat pulang sekolah, gue dengar Mita dan Kevin ngomong..
" kevin aku mau kita putus ' Mita memulai pembicaraan
" apa ? tapi kenapa ? ' kevin sontak kaget mendengar perkataan Mita
“ Tio alasannya.. dia gak setuju kita jadian “ kata Mita lalu berlari meninggalkan Kevin

Keesokan harinya, gue mendatangi bangku Mita..
“ Mita maaf ya, gara-gara aku, kamu dan Kevin putus “ kataku
“ iyaa, gak apa-apa. Tapi kenapa kamu gak setuju ? “ Tanya Mita
“ karena..karena.. kamu kenal Citra kan ? pacar pertamaku..kami dah putus.. dia cewek yg mengubah duniaku..dan Cuma kamu yg bias gantikan dia..disini ! “ kataku lalu menunjuk dadaku sendiri
“ aku gak bisa..maaf ! “ Mita berlari meninggalkanku..
‘ pasti dia shock “ Indah tau-tau udah ada disampingku
Gue hanya diam lalu mengejar Mita, setelah keliling sekolah dan gak menemukan Mita. Gue baru ingat danau belakang sekolah, Mita dulu pernah bawa gue kesana. Katanya itu tempat paling indah, hanya lumayan sulit untuk pergi ke danau itu karena harus melalui gudang sekolah, jadi jarang yg tau soal danau itu..

“ sudah kuduga, kamu pasti ada disini “ kataku saat melihat Mita duduk menangis ditepi danau itu
Dia hanya diam dan masih terus menangis..
“ ini pake saputanganku hapus airmatamu “ kataku menyodorkan saputanganku
“ maaf Tio, aku gak bias jadi Citra “
“ gak apa-apa, aku gak berharap lebih. Sahabat saja sudah lebih dari cukup “ kataku lalu menarik tangan Mita pergi dari danau itu

“ Itha ! “ Mita memanggil seseorang yg cukup asing bagiku
“ siapa ? “ tanyaku penasaran
“ Itha, ini kenalin sahabat kk, Tio “
“ Itha “ kata anak itu ramah lalu menjabat tanganku
“ Tio “ kataku membalas

Kami pun pulang bersama..
“ Mita kamu kok gak pernah cerita kalau punya adik dikelas 1 ? “ tanyaku
Mita hanya cekikikan mendengar pertanyaanku..




Hari berganti hari aku dan Itha makin akrab aja..
“ Itha, boleh minta nomor Hpnya gak ? “ kataku saat mendatangi kelas Itha
“ boleh, entar aku kasih “ jawabnya polos
Aku hanya tersenyum lalu pergi meninggalkannya..
“ kesempatan buat dapetin Mita Cuma itu, dekati adeknya “ kataku pada Ivan
Ivan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahku..

Akhirnya gue berhasil ngedapetin nomor Itha, tapi tiba-tiba gue ngerasa ada perasaan lain juga sama Itha..
“ Gila ! masa gue suka sama kakaknya suka juga sama adeknya ? “ fikirku sehabis mengantar Mita dan Itha pulang

“ Itha kamu mau jadi pacar kk ? “ kataku pada Itha
“ Tio ! aku kira kamu itu baik, ternyata sama aja sama Kevin “ Mita tiba-tiba saja sudah ada dibelakangku
“ gawat ! walaupun Mita Cuma sahabatku, tapi kan aku pernah bilang suka sama dia “ batinku
“ Tio ! kok bengong aja ? “
Pertanyaan Mita itu membuatku merasa bersalah..
“ Mita, aku...aku.. “
“ aku apa ? “
“ aku bisa jelaskan semuanya “
“ gak usah ! gak penting ! ayo Itha, kita pergi ! “ kata Mita menarik tangan Itha lalu meninggalkanku

2 minggu berlalu, Itha dan Mita marah padaku. Aku bermaksud minta maaf dan ingin mendatangi rumah mereka..
“ Tio mau kemana ? “ Tanteku yg dari tadi melihatku rapi akhirnya penasaran juga
“ mau kerumah teman “ jawabku singkat karena taksi yg kutunggu sudah datang

“ pak singgah dulu di toko yg di ujung jalan ya ? saya mau beli sesuatu “ kataku pada sopir taksi yg berada di depanku

Tapi sayang, saat dalam perjalanan kerumah Mita, taksi yg kutumpangi menabrak sebuah mobil truk. Aku dan sopir taksi itu dilarikan ke RS terdekat.
Tapi, sopir taksi itu tewas saat dalam perjalanan ke RS, sedangkan kondisiku kritis..

3 hari aku kritis, Mita dan Itha akhirnya kasihan juga mendengar keadaanku dan pergi menjengukku..
“ Tio “ Mita hanya mampu menyebut namaku saat melihat kondisiku
Sedangkan Itha, tak mampu membendung airmatanya..
Aku tiba-tiba saja sadar dan membuka mata..
“ M..i..t..a, I..th.a “ kataku terbata-bata saat melihat 2 orang yg kucintai itu berada di hadapanku
Mereka berdua sepertinya bahagia melihatku siuman..
“ Mita aku mau minta maaf. Aku gak pernah bermaksud menyakiti kamu, kamu..kamu..itu malaikatku. Kamu itu satu-satunya pengganti Citra “
Mita hanya tersenyum..
“ Itha..jaga malaikat kakak ya ? “ pintaku pada Itha
“ Tapi kenapa harus aku pengganti Citra ? “
Mita sepertinya penasaran..
“ Karena Dia, Kamu “ kataku lalu menutup mata untuk selamanya

Aku telah pergi, menutup mata untuk selamanya, tidur dalam diam, dan pergi ke tempat yg abadi !
Aku pergi dengan indah !

Baca Juga Yang Ini Yah :


0 komentar:

Posting Komentar