Ya, salah satu personil rumah saya pergi sore tadi.
Dia sebenarnya bukan siapa-siapa, hanya seorang yang bertugas membersihkan rumah atau mengerjakan pekerjaan rumah lain.
Kalian mungkin terbiasa menyebutnya, pembantu.

Tapi bagi keluarga saya, kata itu terlalu kasar.
Kami lebih senang menyebutnya keluarga, mereka keluarga kami.

Oke, sampai di mana tadi?

Oh iya, dia pergi.

Ya, benar. Dia pergi. Atau lebih tepatnya, pulang kampung untuk merayakan Natal di kampungnya. Ya, tidak salah, dia beragama Kristen.

Kenapa?

Sedikit informasi, di rumah saya ada dua orang personil keluarga baru selain keluarga saya yang sedarah dengan saya, dan mereka juga beragama Kristen.

Tidak mengapa. Keluarga saya malah bangga, bisa bertoleransi dengan nonmuslim.
Dan saya pun, di ajarkan bangga atas itu.

Oke, kembali ke topik.

Saya cukup sedih atas kepergian dia yang biasa kami panggil Elis itu.
Akhirnya, saya curhat ke 'burung' peliharaan saya, kalian biasa menyebutnya Twitter.



Dan, saya juga jadi berpikir tentang hal lain yang juga saya ceritakan kepada burung peliharaan saya.



Benar, bukan?

Saya baru tinggal serumah dengan si Elis itu, 5 bulan.
Tapi ketika dia memutuskan untuk pulang kampung,dan tidak kembali, saya lumayan merasa sedih.
Jadi, bagaimana dengan orangtua saya?

Ah, saya enggan untuk membayangkannya.
Terlalu menyakitkan!

Well, tapi saya punya janji yang insya Allah kalian bisa pegang.


Ya, berarti dalam artian apa saja. Layaknya si Elis ini.

Dan, anggap saja tulisan yang tidak akan pernah di baca oleh Elis ini, sebagai salam perpisahan!

Baca Juga Yang Ini Yah :


8 komentar:

Syam Matahari mengatakan...

Walau bertemu sebulan saja bahkan cuman beberapa sehari, tapi kalau kebersamaannya berkualitas pasti akan merasa kehilangan yg dalam.

Nunuu mengatakan...

Yap :)
Karena dalam suatu hubungan atau apa pun itu, yang penting kualitas bukan kuantitas :D

Agam TrueBlue mengatakan...

lah dikira apaan kualitas sama kuantitas xD :p

Nunuu mengatakan...

Agam: Ya bedalah, bro. Kualitas itu bagus atau tidaknya, kuantitas itu jumlah. :D

Namarappuccino mengatakan...

Lho? Gak kembali lagi dek si Elis?

Iya. Pasti sedihnya kerasa kok.

Btw, sama. Kami juga tidak menyebut pembantu. Bedanya kami menyebut saudara jauh.

Nunuu mengatakan...

Katanya sih gak kembali kak, tapi saya dan adik saya, terkhusus yang bungsu, berharap banget setelah Natal dia kembali.

:')

Sedih banget waktu itu kak. Dan, rindu banget sama sih keluarga itu sekarang :'))

Yayack Faqih mengatakan...

perpisahan itu memang membuat kita tidak nyaman, tapi berpisah dengan siapapun adalah sebuah kepastian karena kita di sini ibarat hanya sebuah singgahan.

Nunuu mengatakan...

Yap :)
Betul banget tuh! :D
Ada pertemuan, pasti juga ada perpisahan, kan?

Posting Komentar